A. Pendahuluan
Assalamuallaikum wr, wb
Di artikel
kali ini saya akan mengshare tentang apa itu komunikasi, fungsi dan
proses Komunikasi. Jadi, Komunikasi merupakan bagian paling mendasar
dalam kehidupan manusia. Komunikasi yang memungkinkan manusia membangun
suatu kerangka rujukan dan menggunakannya sebagai panduan untuk
menafsirkan situasi apapun yang mereka hadapi. Dengan komunikasi,
manusia mempelajari dan menerapkan cara-cara untuk mengatasi
permasalahan dalam kehidupan sosial (Mulyana, 2010).
B. Latar Belakang
Komunikasi antarpribadi dianggap
sebagai salah satu strategi untuk membangun dan mempertahankan hubungan
yang efektif antara organisasi dengan publik. Komunikasi antar pribadi
memiliki fungsi untuk membantu mengumpulkan informasi mengenai individu
sehingga dapat memprediksikan respon yang akan timbul. Hal tersebut
didukung oleh Wiryanto (2006: 32), komunikasi antarpribadi sebagai
komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang
atau lebih, baik secara teroganisasi maupun pada kerumunan orang.
Komunikasi memiliki peranan penting, terutama pada konteks komunikasi di
tempat kerja. Dalam komunikasi organisasi, setiap individu dalam
organisasi tersebut mendapatkan komunikasi untuk menjalankan fungsi dan
tugas masing-masing. Komunikasi tersebut
C. Maksud & Tujuan
Mengetahui lebih dalam tentang apa itu komunikasi.
D. Pembahasan
KOMUNIKASI adalah
suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu
pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan
atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.
apabila
tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi
masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan
sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat
bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.
FUNGSI KOMUNIKASI
a. Menginformasikan (to inform)
Komunikasi dapat menginformasikan kepada masyarakat mengenai peristiwa
yang terjadi, ide atau pikiran dan tingkah laku orang lain, serta segala sesuatu
yang disampaikan orang lain.
b. Mendidik (to educated)
Komunikasi merupakan sarana pendidikan. Dengan komunikasi, manusia dapat
menyampaikan ide dan pikirannya kepada orang lain, sehingga orang lain
mendapatkan informasi dan ilmu pengetahuan.
c. Menghibur (to entertain)
Komunikasi selain berguna untuk menyampaikan komunikasi, pendidikan dan
mempengaruhi juga berfungsi untuk menyampaikan hiburan atau menghibur
orang lain.
d. Mempengaruhi (to influence)
Komunikasi dapat mempengaruhi setiap individu yang berkomunikasi, tentunya
berusaha saling mempengaruhi jalan pikiran komunikan dan lebih jauh lagi
berusaha merubah sikap dan tingkah laku komunikan sesuai dengan yang
diharapkan.Sebagai makhluk sosial, kita tidak bisa menghindar dari tindakan
komunikasi menyampaikan dan menerima pesan dari dan ke orang lain.
Tindakan komunikasi ini terus menerus terjadi selama proses kehidupannya.
Prosesnya berlangsung dalam berbagai konteks baik fisik, psikologis, maupun
sosial, karena proses komunikasi adalah manusia yang selalu bergerak dinamis.
Komunikasi menjadi penting karena fungsi yang bisa dirasakan oleh pelaku
komunikasi tersebut. Melalui komunikasi seseorang menyampaikan apa yang
ada dalam benak pikirannya dan perasaan hati nuraninya kepada orang lain
baik secara langsung maupun tidak langsung. Melalui komunikasi seseorang
dapat membuat dirinya tidak merasa terasing atau terisolasi dari lingkungan di
sekitarnya.
JENIS KOMUNIKASI
Komunikasi terbagi menjadi beberapa jenis dari segi peninjauannya
A. Komunikasi alam sadar
Komunikasi alam sadar merupakan penyampaian informasi antara manusia
secara sadar. Komunikasi alam sadar umumnya merupakan komunikasi
interpersonal, misalnya komunikasi secara verbal dan nonverbal.
1. Komunikasi verbal
Komunikasi verbal adalah proses komunikasi di mana pesan disampaikan
menggunakan kata-kata melalui mulut. Komunikasi verbal mencakup aspekaspek
berupa:
a. Perbendaharaan kata-kata (Vocabulary)
Komunikasi tidak akan efektif bila pesan disampaikan dengan kata-kata yang
tidak dimengerti, karena itu olah kata menjadi penting dalam berkomunikasi.
b. Kecepatan berbicara (Speaking rate)
Komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila kecepatan bicara dapat diatur
dengan baik, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.
c. Intonasi suara (Intonation)
Intonasi suara akan mempengaruhi arti pesan secara dramatik sehingga pesan
akan menjadi lain artinya bila diucapkan dengan intonasi suara yang berbeda.
Intonasi suara yang tidak proporsional merupakan hambatan dalam
berkomunikasi.
d. Humor (Humour)
Humor dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia. Dugan (1989) mengambil
kesimpulan bahwa dengan tertawa dapat membantu menghilangkan stres dan
nyeri. Tertawa mempunyai hubungan fisik dan psikis dan harus diingat bahwa
humor adalah merupakan satu -satunya selingan dalam berkomunikasi.
e. Singkat dan jelas (Concise and Clear)
Komunikasi akan efektif bila disampaikan secara singkat dan jelas, langsung
pada pokok permasalahannya sehingga lebih mudah dimengerti.
f. Waktu yang tepat (Timing)
Waktu yang tepat untuk berbicara adalah hal kritis yang perlu diperhatikan
karena berkomunikasi berkomunikasi akan berarti bila seseorang bersedia
untuk berkomunikasi, artinya dapat menyediakan waktu untuk mendengar atau
memperhatikan apa yang disampaikan.Bahasa merupakan simbol verbal dan
pencapaian manusia yang paling impresif. Melalui bahasa dan kata-kata yang
diucapkan, kita dapat mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran, gagasan, atau
maksud mereka, menyampaikan fakta, data, informasi serta menjelaskannya,
saling bertukar perasaan dan pemikiran, saling berdebat, dan bertengkar.
2. Komunikasi non-verbal
Komunikasi non-verbal adalah proses komunikasi di mana pesan disampaikan
tidak menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi non-verbal ialah:
a. Komunikasi objek
Komunikasi objek yang paling umum adalah penggunaan pakaian. Orang sering
dinilai dari jenis pakaian yang digunakannya, walaupun ini dianggap termasuk
salah satu stereotip. Misalnya orang sering lebih menyukai orang lain yang cara
berpakaiannya menarik. Selain itu, dalam wawancara pekerjaan seseorang yang
berpakaian cenderung lebih murah mendapatkan pekerjaan daripada yang
tidak. Contoh lain dari penggunaan komunikasi objek adalah seragam.
b. Sentuhan (Haptic)
Sentuhan adalah komunikasi yang paling sering dilakukan oleh manusia.
Sentuhan dapat termasuk bersalaman, menggenggam tangan, berciuman,
sentuhan di punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain. Masing-masing
bentuk komunikasi ini menyampaikan pesan tentang tujuan atau perasaan dari
sang penyentuh. Sentuhan juga dapat menyebabkan suatu perasaan pada sang
penerima sentuhan, baik positif ataupun negatif.
c. Kronemik
Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam
komunikasi nonverbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal meliputi
durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya aktivitas yang
dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu tertentu, serta ketepatan waktu
(punctuality).
d. Gerakan tubuh
Dalam komunikasi nonverbal, kinetik atau gerakan tubuh meliputi kontak mata,
ekspresi wajah, isyarat dan sikap tubuh. Gerakan tubuh biasanya digunakan
untuk menggantikan suatu kata atau frasa, misalnya mengangguk untuk
mengatakan ya; untuk mengilustrasikan atau menjelaskan sesuatu;
menunjukkan perasaan, misalnya memukul meja untuk menunjukkan
kemarahan; untuk mengatur atau mengendalikan jalannya percakapan; atau
untuk melepaskan ketegangan.
e. Proxemik
Proxemik atau bahasa ruang, yaitu jarak yang Anda gunakan ketika
berkomunikasi dengan orang lain, termasuk juga tempat atau lokasi posisi Anda
berada. Pengaturan jarak menentukan seberapa jauh atau seberapa dekat
tingkat keakraban Anda dengan orang lain, menunjukkan seberapa besar
penghargaan, suka atau tidak suka dan perhatian Anda terhadap orang lain,
selain itu juga menunjukkan simbol sosial. Dalam ruang personal, dapat
dibedakan menjadi 4 ruang interpersonal yaitu jarak intim, jarak personal, jarak
sosial dan jarak publik.
f. Vokalik (Paralanguage)
Vokalik atau paralanguage adalah unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu
cara berbicara.ilmu yang mempelajari hal ini disebut paralinguistik. Contohnya
adalah nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara,
kualitas suara, intonasi, dan lain-lain. Selain itu, penggunaan suara-suara pengisi
seperti “mm”, “e”, “o”, “um”, saat berbicara juga tergolong unsur vokalik, da
dalam komunikasi yang baik hal-hal seperti ini harus dihindari.
g. Lingkungan
Lingkungan juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu.
Diantaranya adalah penggunaan ruang, jarak, temperatur, penerangan dan
warna.Dalam komunikasi sehari-hari, 35% berupa komunikasi verbal dan 65%
berupa komunikasi non-verbal.
3. Komunikasi non-lisan
Komunikasi nonlisan/tertulis adalah proses komunikasi di mana pesan
disampaikan menggunakan perantara tulisan dan menggunakan kata-kata yang
singkat, jelas dan dapat dimengerti oleh penerima.
Pesan yang ingin disampaikan ditulis di sebuah media yang dapat dilihat dan
dibaca. Komunikasi nonlisan dapat berupa surat-menyurat, sms, surat
elektronik, dan lain sebagainya.
Komunikasi nonlisan juga dapat melalui naskah-naskah yang menyampaikan
informasi untuk masyarakat umum dengan isi naskah yang kompleks dan
lengkap seperti surat kabar, majalah, buku-buku dan foto pun dapat
menyampaikan suatu komunikasi secara lisan namun tanpa kata -kata. Begitu
pula dengan spanduk, iklan, dan lain sebagainya.
B. Komunikasi bawah sadar
Komunikasi bawah sadar (komunikasi intuitif) adalah penyampaian informasi
antara manusia secara tidak sadar. Kadangkala komunikasi bawah sadar
merupakan komunikasi intrapersonal, misalnya bermimpi atau kesadaran saat
dihipnotis, dan belum tentu merupakan komunikasi nonverbal. Biasanya,
komunikasi bawah sadar dan perilaku bawah sadar seseorang dipengaruhi atau
bahkan didikte oleh budaya asal orang tersebut. Selain itu, komunikasi bawah
sadar dapat mengubah perasaan atau suasana hati, namun untuk dapat
menjadikannya efektif, seseorang harus terlebih dahulu mempercayai tentang
keberadaannya. Komunikasi bawah sadar mempengaruhi bagaimana kita
memandang diri kita sendiri, baik dalam hal positif ataupun negatif. Kebiasaan
yang kadang-kadang kita lakukan tanpa sadar seperti ekspresi wajah, bahasa
tubuh, nada bicara dan pola bicara yang dihasilkan karena kaget atau hal
spontan lainnya ketika berinteraksi dengan individu lain juga termasuk dalam
komunikasi bawah sadar.
PROSES KOMUNIKASI
Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan
kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna
antara komunikan dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan
untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi
pada umumnya). Proses komunikasi, banyak melalui perkembangan. Proses
komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada
penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi.
Sebuah proses komunikasi tidak akan terjadi jika tidak ada komponenkomponen
yang dapat menyebabkan sebuah komunikasi itu terjadi. Menurut
Laswell, komponen-komponen komunikasi adalah:
1. Pengirim atau komunikator (sender) : Pihak yang mengirimkan pesan
kepada pihak lain.
2. Pesan (message): Isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak
kepada pihak lain.
3. Saluran (channel): Media di mana pesan disampaikan kepada komunikan.
Dalam komunikasi antar pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa
udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
4. Penerima atau komunikan (receiver) : Pihak yang menerima pesan dari
pihak lain.
5. Umpan balik (feedback): Tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan
yang disampaikannya.
6. Aturan (speak manner): Aturan (protokol) yang disepakati para pelaku
komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan.
Tahapan proses komunikasi.
1. Penginterpretasian, hal yang diinterpretasikan adalah motif
komunikasi, terjadi dalam diri komunikator. Artinya, proses komunikasi
tahap pertama bermula sejak motif komunikasi muncul hingga akal budi
komunikator berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikir dan rasakan
ke dalam pesan (masih abstrak). Proses penerjemahan motif komunikasi
ke dalam pesan disebut interpreting.
2. Penyandian, pada tahap ini masih ada dalam komunikator dari pesan
yang bersifat abstrak berhasil diwujudkan oleh akal budi manusia ke
dalam lambang komunikasi. Tahap ini disebut encoding, akal budi
manusia berfungsi sebagai encoder, alat penyandi: mengubah pesan
abstrak menjadi konkret.
3. Pengiriman, proses ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan
komunikasi, mengirim lambang komunikasi dengan peralatan jasmaniah
yang disebut transmitter, alat pengirim pesan.
4. Perjalanan, pada tahapan ini terjadi antara komunikator dan komunikan,
sejak pesan dikirim hingga pesan diterima oleh komunikan.
5. Penerimaan, pada tahapan ini ditandai dengan diterimanya lambang
komunikasi melalui peralatan jasmaniah komunikan.
6. Penyandian balik, pada tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak
lambang komunikasi diterima melalui peralatan yang berfungsi sebagai
receiver hingga akal budinya berhasil menguraikannya (decoding).
7. Penginterpretasian balik, pada tahap ini terjadi komunikan, sejak
lambang komunikasi berhasil diuraikan dalam bentuk pesan.
Melalui proses komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok
orang dapat dipahami oleh pihak lain.
KOMUNIKASI EFEKTIF
Komunikasi efektif berarti bahwa komunikator dan komunikan sama-sama
memiliki pengertian yang sama tentang suatu pesan. Oleh karena itu, dalam
bahasa asing orang menyebutnya “ the communications is in tune”, yaitu kedua
belah pihak yang berkomunikasi sama-sama mengerti apa pesan yang
disampaikan. Menurut Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Komunikasi
menyebutkan, komunikasi yang efektif ditandai dengan adanya pengertian,
dapat menimbulkan kesenangan, mempengaruhi sikap, meningkatkan hubungan
sosial yang baik, dan pada akhirnya menimbulkan suatu tindakan.
Syarat-syarat untuk berkomunikasi secara efektif antara lain:
1. Menciptakan suasana yang menguntungkan
2. Menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti
3. Pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat di pihak
komunikan yang dapat menguntungkannya
4. Pesan dapat menumbuhkan sesuatu penghargaan atau reward di pihak
komunikan
5. Kemampuan untuk terus membangun kepercayaan dan minat komunikan
atas apa yang kita komunikasikan.
Komunikasi efektif dipandang sebagai suatu hal yang penting dan kompleks.
Dianggap penting karena ragam dinamika kehidupan (misalnya bisnis, politik,
dll) yang terjadi biasanya menghadirkan situasi kritis yang perlu penanganan
secara tepat, munculnya kecenderungan untuk tergantung pada teknologi
komunikasi, serta beragam kepentingan yang ikut muncul.
Dalam proses menciptakan komunikasi yang efektif, seseorang harus mampu
mendengarkan dan memahaminya dengan baik. Kemudian mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang saling memiliki keterkaitan dan mengarah pada
suatu solusi atau ketenangan untuk masing-masing pihak. Untuk menjamin
komunikasi yang tercipta efektif, maka kita perlu mempertimbangkan 5
pertanyaan ini pada diri kita sendiri.
E. Hasil yang didapat
Kita dapat mengetahui lebih dalam proses dan fungsi komunikasi.
F. Kesimpulan
Komunikasi
merupakan bagian paling mendasar dalam kehidupan manusia. Komunikasi
yang memungkinkan manusia membangun suatu kerangka rujukan dan
menggunakannya sebagai panduan untuk menafsirkan situasi apapun yang
mereka hadapi.
G. Referensi
https://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi
H. Penutupan